Nafsu Lawwamah.
~ Menyedari diri sering terlibat dengan dosa.~ Menyesali dosa dan sering mencela diri.~ Ketika berbuat dosa, ia lalai dengan kenikmatan dosa itu tanpa memikirkan akibatnya.~ Selepas buat dosa, baru timbul rasa penyesalan. Namun keadaan itu hanya seketika, ia akan kembali melakukan dosa apabila ada godaan dan hasutan.~ Selalu ‘perasan’ dengan kebaikannya. Merasakan diri sudah baik.~ Mudah dihinggapi rasa riya’ (menunjuk-nunjuk) dan ‘ujub (bangga diri) apabila melakukan kebaikan.~ Tidak berbangga dengan dosa dan tidak pula mengajak orang lain melakukan dosa.~ Suka ditegur malah suka menghadiri majlis-majlis ilmu.~Hatinya mudah tersentuh apabila diberi peringatan-peringatan iman namun sangat rapuh apabila digoda maksiat.*Nafsu sebegini masih belum stabil. Insan yang memilikinya memang suka melakukan kebaikan namun belum merasa kemanisan kebaikan tersebut dengan sebetul-betulnya. Kadang-kadang dirinya mudah tergoda dan terperangkap dengan nafsu. Namun, penyesalan itu akan timbul selepas berbuat dosa. Menyesal atas sikap dirinya yang terlalu lemah.
"dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)." [75:2]
sekadar peringatan bagi diri ini..dan juga yang lain~